Terlihat jelas perbedaan raut wajah mereka yang baru saja menikah pasti terlihat cerah, bahagia dan sumringah sekali. Tetapi hal berbeda terlihat pada mereka yang sudah mengarungi rumah tangga selama 4 tahun. Kondisi muka yang berbeda diimbangi dengan keluhan berbagai masalah keuangan seperti kebutuhan pendidikan, susu anak, popok, ganti oli mobil, perbaikan rumah dan sebagainya. Hal itulah yang menjadi alasan kenapa perencanaan keuangan keluarga sejak dari awal itu sangat penting untuk dilakukan. Sebelum semuanya terlambat, lebih baik mulai dari sekarang!
Apakah semakin lama umur pernikahan suami istri, semakin tidak bahagia pula kebahagiaannya akibat banyak tanggungan? Tidak. Jawaban tegas tersebut karena memang tidak membuktikan sama sekali. Tanggungan atau keuangan dalam keluarga itu bisa dipersiapkan dari jauh hari setelah menikah. Bisa diingat kembali, ketika baru saja menikah apakah Anda hidup dengan mewah dan tidak melakukan perencanaan keuangan dengan tepat? Jika hal itu dilakukan sudah tentu jawaban dari masa tua yang semakin berat menjadi salah satu akibat. Jadi intinya, bahagia atau tidak rumah tangga Anda itu berpengaruh dari pengaturan keuangan.
Ada orang yang mengelak kebahagiaan itu tidak diukur dari uang, tetapi tidak munafik pula jika semua orang hidup perlu adanya uang. Bisa hidup tanpa uang? Sudah pasti keluarga Anda akan kelaparan, kekurangan dan jauh dari kata kebahagiaan. Makanya dari itu, dalam menyusun keuangan ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti:
1. Mulai terbuka dengan pasangan.
Sedari awal menikah jangan ada satu hal pun yang ditutupi dengan pasangan, apalagi masalah keuangan. Bukan saja masalah berapa besar pendapatan setiap bulan tetapi lebih kepada apa saja tanggungan seperti hutang. Jika memang ada hal itu diawal pernikahan mulai segera untuk diselesaikan sebelum semakin banyak kebutuhan.
2. Targetkan dengan pasangan.
Setelah semuanya dibicarakan secara terbuka dengan pasangan, jangan lupa untuk menargetkan keuangan. Hal ini berkaitan dengan pencapaian, seperti membeli rumah, membeli mobil, pendidikan anak terbaik, investasi dan lainnya. Fokus dan kurangi beberapa hal yang dapat menghalangi tujuan bersama dengan pasangan.
3. Biaya si kecil.
Merencanakan untuk memiliki momongan itu bukan saja masalah berapa banyak, cewek atau cowok, dan siapa namanya saja. Tetapi lebih kepada berapa banyak yang diperlukan semenjak dikandung, kehamilan, melahirkan, perlengkapan sampai dengan biaya pendidikan. Jika semuanya tidak dirancang jauh-jauh hari, sudah dapat dipastikan keuangan Anda akan goncang.
4. Memiliki jaminan.
Hal yang sering dilupakan dalam menyusun anggaran keuangan keluarga adalah membeli jaminan atau asuransi. Padahal untuk menjaga stabilnya keuangan Anda ini sangat penting sekali. Mulailah berfikir untuk resiko yang dapat terjadi di masa depan sehingga Anda mengalami kerugian, makanya perlu perlindungan.
5. Evaluasi keuangan.
Dan paling terakhir adalah melihat kondisi keuangan dengan cara evaluasi, apakah sudah termasuk sehat atau tidak. Pasti ada beberapa hal yang memang perlu dilakukan pengurangan, perubahan, penambahan ataupun lainnya.
Perencanaan keuangan yang selalu berjalan baik itu bukan berarti tidak ada masalah sama sekali dalam keluarga. Anda harus melihat secara lebih luas lagi, apakah semua aspek sudah terpenuhi secara baik sampai dengan perlindungan yang baik. Seperti yang diketahui bersama jika banyak resiko didepan yang mengancam keluarga, terutama masalah finansial. Makanya itu jangan sampai banyaknya pasangan suami istri bercerai bertambah banyak akibat kurangnya perencanaan keuangan keluarga secara tepat.